Begitu anak demam kita diliputi pertanyaan, apakah demamnya membahayakan?
Ketahui dulu penyebabnya.
Jangan heran, anak yang demam tak selalu tampak lesu, tak bergairah, atau loyo, seringkali mereka masih bermain seperti biasa. Jika pun Anda pergi ke dokter, belum tentu Anda diberi obat selain obat penurun panas karena pengobatan ideal adalah menghilangkan penyebab demam, sementara tak semua demam bisa begitu mudah diketahui penyebabnya. Demam jenis ini disebut demam tanpa penyebab yang jelas atau fever without source, dan cukup sering
terjadi. Bila penyebabnya saja tidak diketahui, bagaimana bisa tahu demam ini berbahaya atau tidak?
terjadi. Bila penyebabnya saja tidak diketahui, bagaimana bisa tahu demam ini berbahaya atau tidak?
Tampilan tak menipu
Ternyata tampilan anak saat demam—apakah loyo atau masih bermain—bisa menjadi pertimbangan apakah demam si buah hati berbahaya atau tidak. Sebuah pedoman praktis yang diadaptasi dari RS Cincinnati Children’s Hospital Medical Center membagi tampilan
anak demam menjadi tiga:
anak demam menjadi tiga:
- Tampilan baik:
oAnak masih bisa tersenyum, tidak gelisah, mau makan, menangis kuat namun dapat dibujuk
oTidak ada tanda-tanda kekurangan cairan
oUjung kaki dan tangan kemerahan dan hangat
oTidak ada kesulitan bernapas
-Tampilan sakit:
oMeski masih bisa tersenyum, tapi tampak gelisah dan menangis, kurang aktif bermain, nafsu makan kurang
oKekurangan cairan derajat ringan atau sedang
oAliran darah tepi masih baik ditandai dengan tangan dan kaki hangat, kulit masih kemerahan, bila ujung jari ditekan, tampak cepat memerah kembali.
-Tampilan toksik:
anak tampak lemah, tidak ada kontak mata, gagal mengenal orangtua atau tak bisa berinteraksi, ada gangguan pernapasan, bibir atau kulit kebiruan, merupakan tampilan yang paling berat.
Makin berat tampilan anak saat demam, Anda perlu memikirkan kemungkinan anak sakit serius yang disebabkan bakteri hingga memerlukan pengobatan lebih lanjut. Anak dengan tampilan baik berisiko kurang dari 3 persen untuk menderita infeksi bakteri serius, sedangkan tampilan sakit 26 persen, dan tampilan toksik 92 persen.
Pada bayi kecil, beberapa ahli menggunakan kriteria Rochester untuk memperkirakan apakah demam berisiko rendah atau tidak untuk menjadi bahaya.
Kriteria Rochester yang dimodifikasi
Bayi demam berisiko rendah apabila:
-Tampilan anak baik, sebelumnya sehat
-Tidak ada infeksi jaringan lunak, tulang, atau telinga
-Laboratorium normal
* Angka sel darah putih (leukosit) 5000-15000/mm3
* Hitung leukosit jenis batang kurang dari 1500/mm3
* Angka leukosit di urin kurang dari 10/LPB
* Angka leukosit di tinja kurang dari 25/LPB pada kasus diare
Salah satu pemeriksaan laboratorium, yaitu CRP (C-Reactive Protein) juga dapat memperkirakan apakah bayi kecil berisiko infeksi bakteri. Makin tinggi CRP, makin besar kemungkinan infeksi bakteri serius.
Cari kemungkinan sumber infeksi
Untuk memperkirakan penyebab demam anak, carilah gejala lain seperti telinga yang sakit akibat radang telinga, batuk karena pneumonia, muntah pada radang saluran cerna, atau nyeri saat kencing karena infeksi saluran kemih.
“Salah satu penyebab terbanyak infeksi bakteri serius pada demam yang sulit dideteksi adalah kuman pneumokok yang bisa dicegah dengan vaksin”
Kenali istilah ini
Demam :
Ketika temperatur rektal (anus) > 380C; namun lewat perabaan tangan cukup sensitif untuk
menyatakan demam pada anak.
menyatakan demam pada anak.
Demam tanpa penyebab yang jelas:
gejala demam yang akut (kurang dari tujuh hari) dengan penyebab tidak jelas berdasar hasil pemeriksaan dokter secara teliti (berdasar tanya jawab mau pun pemeriksaan badan)
Referensi:
- Abney KL, Smith RE,. Practice Guidelines: Managing Fever of unknown source in infants
and children. J of Pediatr Health Care 1996;10:135-8 - Kourtis AP, Sullivan DT, Sathian U. Practice Guidelines or the management of febrile
infants less than 90 days of age at the ambulatory network of a large pediatric
health care system in the united states: Summary of new evidence. Clinical
Pediatrics 2004;43(1):11-16
Bersumber dari : www.anakku.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar