
Rupanya, warung ini sudah mempunyai pelanggan, sehingga secara bergantian pembelinya datang. Ada yang makan di warung. Ada yang pesan untuk dibawa pulang. Ternyata, warung ini sudah lama. Ibu Irwan sebagai penjual gado-gado dan lotek ini sudah 20 tahun, dan ketika itu anak-anaknya masih kecil. Sekarang, tentu saja anak-anaknya sudah dewasa.
Di jalan KH. Dahlan ada banyak warung, tepat di depan PKU, disebelah selatan jalan dan mengambil trotoar, gerobag

Bumbu gado-gadonya terasa gurih, dan kental. Sayuran hijau, kentang, irisan tomat memberi rasa segar gado-gadonya. Selain ketupat sebagai pengganti nasi, sebutir telur sebagai kelengkapan lauk. Variasi lainnya, ada kerupuk dan emping. Jadi, rasa gurih kerupuk dan emping melengkapi kacang. Nyus..nikmatnya.
Kuliner Tembi, Sabtu siang (3/12) lalu mampir di warung ‘Depan PKU’. Dan baru sekali ini mencobanya’ Sebelumnya pernah mendengar warung ‘Depan PKU’ yang menyediakan kuliner lotek dan Gado-gado. Memesan satu porsi gado-gado, ternyata cukup banyak dan membuat kenyang. Kentang dan ketupat, ditimbun bumbu kacang dan dilengkapi sayuran, segera minta untuk disantap.
Seorang teman, Mustofa W Hasyim namanya, yang tinggal di

“Biasanya kalau saya memesan gado-gado memilih tidak pakai kubis dan emping” kata Mustofa.
Di Yogya memang mudah ditemukan warung-warung yang menyediakan kuliner lotek dan gado-gado. Ada warung lotek dan gado-gado yang membuka cabang di beberapa tempat. Tapi ada juga yang tidak membuka cabang dan hanya mengambil disatu lokasi, setidaknya seperti warung gado-gado ‘Depan PKU’.

Tidak terlalu mahal, atau sebut saja harganya cukup, apalagi memang rasanya nendang. Satu piring gado-gado cukup mengeluarkan uang Rp 10.000,-
Gado-gado ‘Depan PKU’ memang hanyalah salah satu dari sejumlah warung gado-gado dan lotek yang ada di Yogya. Artinya, warung sejenis itu, yang menyediakan lotek dan gado-gado tidak susah dicari. Dari lokasi di tengah kota sampai agak ke pinggir, bisa ditemukan kuliner serupa itu. Namun, meski kulinernya sama, tetapi rasanya bisa berbeda. Setidaknya, pada ramuan bumbu yang membuatnya berbeda.
Pada warung ‘Depan PKU’ ini, selain tersedia garam. Tersedia pula terasi, sehingga penjualnya tinggal mencuil sedikit terasi yang kemudian diulek bersama bumbu lainnya, yang agaknya membuat gado-gadonya mempunyai cita rasa yang membuat kangen.
Cobalah, kalau kebetulan melewati jalan KH. Dahlan, sempatkan mampir di warung dorong ‘Depan PKU’.
Ons Untoro
Bersumber dari : www.tembi.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar