Selasa, 09 Desember 2014

Pemerintah Membentuk Desa Wisata Bambu

Deni Kusnadi, staf Landscape Dusun Bambu (kiri), dan Ketua Forum Penyelamat Lingkungan Hidup Jawa Barat Thio Setiowekti, beberapa waktu lalu, berjalan di jalan masuk Dusun Bambu, Desa Kertawangi, Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat, yang dirimbuni dedaunan bambu. Bambu yang tumbuh di kiri dan kanan jalan didesain sedemikan rupa agar membentuk terowongan bambu.


CIREBON, KOMPAS — Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Komunitas Bambu Nusantara membentuk kampung percontohan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, untuk dijadikan kampung bambu. Di kampung itu nantinya akan dikembangkan budidaya bambu, kerajinan bambu, serta ekowisata dan kesenian yang memanfaatkan bambu sebagai sarana utamanya.

Desa yang terpilih sebagai desa wisata adalah Desa Cibuntu di Kecamatan Pasawahan. Peresmian dilakukan secara simbolis di desa itu dengan penyerahan 1.000 bibit bambu dari komunitas bambu kepada warga desa, Sabtu (18/10/2014).

Kegiatan itu juga berbarengan dengan acara adat sedekah bumi yang menjadi kegiatan rutin warga Desa Cibuntu setiap tahun untuk menyongsong musim tanam dan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Lebih dari 900 warga desa berbondong-bondong membawa makanan dan hasil bumi untuk disantap bersama-sama dalam kegiatan sedekah bumi tersebut.

Warga mengular dalam arak-arakan yang diikuti semua warga, laki-laki, perempuan, tua, dan muda. Makanan dan hasil bumi tersebut diangkut dalam wadah bundar terbuat dari bambu yang disebut tetenong. Wadah dipikul laki-laki yang merupakan perwakilan setiap keluarga.

”Ini desa pertama yang ditetapkan sebagai desa wisata di Kuningan. Ke depan, kami akan mengembangkan desa wisata lain di Kuningan dengan keunikan masing-masing,” kata Teddy Suminar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuningan.

Bupati Kuningan Utje Hamid Suganda menuturkan, pariwisata menjadi sektor terpenting dalam mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kuningan yang mendeklarasikan diri sebagai kabupaten konservasi di Jabar.

Kampung bambu

Chaeruddin Hasim, Asisten Deputi Peningkatan Peran Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup, yang hadir dalam peresmian itu, menuturkan, konsep yang sama bisa diterapkan di daerah lain. Cibuntu diharapkan bisa menjadi contoh pengembangan desa berbasis wisata dan ekologi. Cibuntu sekaligus didorong menjadi kampung bambu, yakni dengan menjadi tempat pembibitan dan pengolahan bambu sebagai produk ekonomi kreatif.

”Tahun ini setiap kota dan kabupaten ditargetkan memiliki hutan bambu yang luasannya tidak kurang dari 10 hektar,” ungkap Chaeruddin.

Dalam pengelolaan kampung bambu, Kementerian Lingkungan Hidup menggandeng Komunitas Bambu Nusantara yang memiliki jaringan hingga ke daerah-daerah. Komunitas ini sekaligus menjadi penggerak pengembangan kampung wisata bambu terpadu.

Ahli bambu dari Universitas Trisakti, Jakarta, Azril Azahari, menuturkan, hampir semua bagian bambu memiliki nilai guna.

Sementara Koordinator Komunitas Bambu Nusantara Cirebon Bambang Sasongko mengatakan, Cibuntu dipilih sebagai kampung bambu percontohan karena warganya menjaga kelestarian bambu. (REK)

Senin, 01 Desember 2014

Ini Dia 6 Pastry Asal Jepang dan Korea yang Akan Jadi Trend 2015


Seperti fashion, trend terbaru dari dunia bakery dan pastry juga muncul setiap tahun. Selain rasanya yang asin atau manis, pastry akan banyak memakai bahan menyehatkan.

Di acara Patissera, telah ditampilkan beberapa sajian pastry yang akan menjadi trend di tahun 2015 mendatang. Tentunya warna gradasi ombre dan penggunaan bahan segar seperti sayuran tetap mendominasi.

1. Ombre


Aplikasi warna ombre tidak hanya dapat dilakukan pada sponge cake, akan tetapi juga pada swiss roll. Kreasi kue dari Jepang ini memang berfokus pada kreatifitas dan elegan dengan menyajikan kue dengan unsur ombre sebagai hiasannya. Selain itu ada juga kreasi cake Baumkuchen yang diadopsi dari negara asalnya dari Jerman yang sama-sama memiliki  warna gradasi yang menarik.

2. Black forest beetroot


Black forest memang banyak disukai oleh anak-anak. tapi agar semakin bernutrisi, black forest dibuat dengan campuran buah bit yang kaya akan betakaroten sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan mata. Apalagi rasanya yang kurang enak dapat ditutupi dengan coklat.

3. Green tea eclair


Eclair yang diadaptasi dari Prancis ini memang sangat enak. Green tea sangat umum digunakan dalam kuliner Jepang dan Korea termasuk dalam sajian bakery dan pastry. Dengan isian cream yang lembut dan manis sajian ini sangat cocok disajikan sebagai dessert.

4. Kiddy fair


Di stall kiddy fair saat acara patissera berlangsung, ada beragam aneka cake yang dibentuk dari coklat molding Coklat ini berbeda rasanya dengan foundant. Flower pot dan aneka cake bentuk lucu dapat dibuat dengan menggunakan coklat modling.

5. Veggie cupcake


Cupcakes berwajah cantik ini ternyata dibuat dari sayur bayam. Selain kaya serat, bayam juga mengandung banyak vitamin dan juga mineral. Sajian cupcakes ini dapat menjadi alternatif para ibu yang anaknya tidak menyukai sayur terutama bayam.

6. Imagawayaki


Imagawayaki dikenal sebagai produk street food pastry di Jepang. Untuk menjadi sajian kue yang elegan, Imagawayaki juga dapat diberi isian matcha dengan aroma yang khas.

Bersumber dari : Lusiana Mustinda - detikFood