Jakarta, Diare bisa diakibatkan oleh infeksi bakteri atau virus yang disebut Rotavirus. Dan sebagian besar atau 85 persen kasus diare yang dialami orang Indoensia kebanyakan karena infeksi rotavirus sehingga tidak memerlukan pengobatan antibiotik.
Sedangkan sisanya sebesar 16% kasus diare di Indonesia baru disebabkan oleh bakteri. Obat antibiotik baru diperlukan jika diare tersebut disebabkan oleh bakteri.
Diare merupakan salah satu penyebab utama kematian pada bayi. Ketika diare, cairan tubuh banyak yang terbuang, begitu pula elektrolit penting yang menunjang fungsi tubuh.
Pada diare, kuman mengganggu kinerja enzim yang terdapat pada jaringan usus halus. Kuman ini mengganggu sistem penyerapan usus dan menarik cairan di luar usus untuk mengalir kembali masuk ke dalam usus. Akibatnya, cairan dan elektrolit memenuhi usus sehingga menyebabkan diare dan mual.
"Menurut data survei kementerian kesehatan tahun 2005 sebanyak 85% kasus diare di Indonesia tidak memerlukan antibiotik sebab antibiotik hanya dipakai untuk membunuh bakteri. Untuk mengatasi diare akibat rotavirus, cukup meminum oralit dan splemen zinc," kata dr Badriul Hegar, PhD., SpA(K),
dokter anak di RSCM dan ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam acara seminar media di kantor IDAI, Jl Dempo No 13 Matraman, Jakarta, Rabu (18/4/2012).
Membedakan Diare Karena Virus dan Bakteri
Untuk membedakan diare akibat bakteri dengan diare akibat virus, dr Badriul memiliki trik tersendiri.
Jika balita tidak diberi makan selama 6 jam kemudian diarenya berkurang, maka diarenya disebabkan oleh virus. Namun jika setelah puasa diarenya tidak berhenti, maka diarenya disebabkan oleh bakteri.
Pada diare akibat bakteri, bakteri menghasilkan racun yang selalu mempengaruhi penyerapan airan di usus. Namun pada diare akibat virus, diare dapat dikurangi dengan mengurangi asupan makanan yang masuk ke usus.
"Untuk diare yang disebabkan bakteri, meminum oralit sudah cukup membantu. Minum air putih saja tidak akan mengganti elektrolit yang terbuang. Suplemen zinc diperlukan untuk memperkuat regenerasi sel usus dan memperkuat sistem imun," kata dr Badriul.
Zinc sebenarnya dapat diperoleh dari makanan seperti sayur dan buah, tetapi jumlahnya tidak cukup banyak untuk membantu mengatasi diare. Sedangkan untuk oralit, kandungan ion Natrium yang dibutuhkan untuk mengatasi diare adalah sebeasar 90 mg.
Untuk diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau sering disebut disentri, pemberian antibiotik penting untuk mengentikan perkembangan penyakit. Salah satu tandanya adalah kotoran yang keluar disertai darah.
(pah/ir)
Putro Agus Harnowo - detikHealth