Minggu, 29 Januari 2012

Cermat Memilih Bak Cuci

Sebuah keluarga mungkin saja tidak suka memasak di rumah dan lebih sering membeli makanan jadi, tapi mencuci piring pasti dilakukan sesudahnya. Sama halnya dengan keluarga yang gemar memasak dan harus mencuci bahan masakan, sayur, dan buah. Bak cuci akan selalu digunakan untuk berbagai keperluan.
Agar memudahkan proses mencuci, beberapa pertimbangan perlu diperhatikan agar jangan salah memilih bak cuci di rumah.


1. Ukuran Kedalaman
Semakin kecil dapur, bak cuci yang kecil semakin sesuai. Pada umumnya kedalaman bak yang dipilih 20 cm, namun jika membutuhkan bak cuci  dengan volume besar dapat memilih bak dengan kedalaman 25 cm. Semakin dalam bak, cipratan air semakin sedikit. Namun dasar bak akan semakin sulit dijangkau anak kecil.


2. Jenis Pemasangan
  • Drop-in
Cara pasangnya mudah, yaitu dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia. Namun perlu penanganan ekstra saat membersihkan daerah pertemuan bibir bak dengan meja dapur yang menyisakan celah karena dapat menjebak kotoran, air, dan sisa makanan.
  • Under-mount
Dipasang dari bawah meja dapur agar bibir bak tersembunyi dan lebih bersih. Syaratnya, bak ini harus diaplikasikan dengan meja dapur yang terbuat dari bahan yang kuat dan dapat menahan beban bak.
  • Integrated
Dibuat menyambung pada meja dapur dan menjadi satu kesatuan. Pemasangannya dimasukkan ke dalam lubang seperti bak drop-in, tapi bibir bak sejajar dengan permukaan meja dapur seperti bak under-mouth.
  • Apron
Bagian depan bak menjorok keluar melebihi ketebalan meja dapur, sehingga lebih memudahkan pengguna untuk menjangkau keran.
3. Jumlah Mangkuk
  • Single Bowl
Bak tunggal seperti ini cocok untuk dipakai di rumah dengan dapur yang sempit. Bak ini dapat menampung panci atau peralatan dapur lainnya yang berukuran besar, juga mudah untuk dibersihkan.
  • Double Bowl
Jika mempunyai dapur yang luas, jenis bak cuci ini dapat dipilih. Bentuk bervariasi antara dua bak sama besar, atau satu bak lebih kecil dari yang lain, tergantung kebutuhan. Bak cuci ini memudahkan lebih dari satu orang melakukan tugas yang berbeda, misalnya mencuci piring dan menyiapkan bahan masakan.
  • Triple Bowl
Bak cuci dengan tiga lubang biasanya memiliki dua bak besar di masing-masing sisi dan satu bak kecil di tengah untuk keperluan tambahan. Ukurannya yang luas memudahkan beberapa orang untuk bekerja sekaligus.

4.Pilihan Material
  • Stainless-steel
Bahan paling populer karena tahan lama, mudah perawatan, ekonomis, dan cocok untuk berbagai gaya interior. Kekurangannya, berisik saat digunakan, dapat tergores meski samar, dan percikan air akan membekas jika tidak segera dibersihkan.
  • Porcelain enamel
Biasanya berbahan dasar besi tuang, kemudian dilapis dengan cat enamel yang mengkilat, mudah dibersihkan, dan menyediakan berbagai warna. Kekurangannya, jika lama digunakan, bahan porselen dapat rusak dan besi tuang akan berkarat. Pemakaian pembersih kimia juga dapat merusak kilat porselen.
  • Solid surface
Perpaduan dua atau lebih bahan yang diproses dan menghasilkan bahan baru yang kuat, tahan lama, tahan gores, dan mudah perawatannya. Jika dipadukan dengan meja dapur dari bahan yang sama, akan dihasilkan perpaduan yang mewah dan mulus tanpa sudut. Kekurangannya, bahan ini tidak tahan suhu tinggi, mudah retak, dan mahal.
  • Akrilik
Tidak berkarat, tahan goresan, mudah dibersihkan, ekonomis, mudah dipasang, dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Namun pada suhu tinggi, material ini dapat retak atau memuai.
  • Batu alam
Batu granit dan marmer juga sering dipakai sebagai bahan bak cuci karena tahan lama dan indah. Namun, materialnya yang berat membutuhkan penanganan ekstra, misalnya dengan menambah kabinet di bawah bak sebagai penunjang.
  • Komposit
Perpaduan batu alam dengan bahan sintetik yang biasanya berwarna abu-abu gelap, sehingga goresan akan samar. Bahan ini juga tersedia dalam warna lain, mudah dibersihkan, tahan lama, tidak mudah rusak, dan tahan suhu. Namun bahan ini tergolong mahal.

(Maria Jaclyn)
Foto: Shinta
Lokasi: Showroom TOTO, Jakarta.

Bersumber dari : www.tabloidrumah.com

Kamis, 26 Januari 2012

Mengadopsi Model Atap Rumah Joglo


Membangun atap rumah joglo, yang kini digemari lagi, tidak boleh sembarangan. Selain nilai filosofis yang terkandung, salah meletakkan tiang bisa berakibat fatal pada konstruksinya.
 
Menurut Heinz Frick dalam buku Ilmu Konstruksi Bangunan jilid II, arti dan fungsi konstruksi atap adalah sebagai pelindung manusia terhadap cuaca, baik pelindung terhadap panas maupun hujan. Curah hujan di Indonesia cukup besar, sehingga air hujan yang jatuh di permukaan atap harus cepat disalurkan ke dalam tanah. Untuk itu dibutuhkan kemiringan bidang atap yang cukup besar, yaitu 30o. Dengan ini, diharapkan, air hujan dapat langsung dibuang dari permukaan atap melalui talang horisontal. Talang ini terpasang di sepanjang bibir permukaan bidang atap.
 
Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa bentuk atap bangunan tradisional di Indonesia memiliki kemiringan yang cukup curam. Ini bisa dibuktikan dengan berbagai bentuk atap berlapis rumbia atau sirap yang berasal dari barat sampai timur Indonesia. Bentuk atap bangunan tradisional tersebut rata-rata memiliki kemiringan sekitar 30o. Contohnya adalah atap rumah joglo di Jawa, rumah gadang di Sumatera Barat, rumah tradisional Betawi, sampai rumah beratap setengah lingkaran suku Dani di pedalaman Papua. Sekarang banyak ditemui rumah-rumah gadang beratap seng atau rumah Betawi beratap genteng. Meskipun penutup permukaan atap dari seng, yang kemiringannya lebih fleksibel, tapi tetap saja atap tradisional masih curam.
 
Konsep Joglo
Salah satu bentuk atap dari bangunan tradisional Indonesia adalah joglo. Bangunan beratap joglo jenisnya sangat banyak, yang dibedakan berdasarkan fungsi bangunan yang ada di bawahnya. Pada intinya, bentuk bangunan yang beratap joglo memiliki karakteristik bentuk struktur atap yang khas.
 
Pembangunan rumah tradisional joglo yang masih kental tradisinya, berdasarkan filosofi bangunan joglo, harus menggunakan kayu jati. Kayu jati ini juga harus sesuai dengan karakteristik tertentu yang ditentukan menurut letak dan fungsi dari tiang-tiangnya. Contohnya, kayu jati yang berasal dari pohon dengan cabang dua atau cabang tiga digunakan untuk kolom atau tiang atau soko tertentu. Menurut kepercayaan, penggunaan kayu yang sesuai dengan syarat akan dapat mendatangkan hal-hal yang positif bagi penghuni nantinya.
 
Apapun bentuk pohonnya, ada satu pemahaman struktur yang harus dipahami, yaitu tiang atau soko akan menyalurkan beban atap ke elemen struktur lain untuk sampai ke dalam tanah. Karena alasan inilah soko harus kokoh. Bayangkan saja, soko tersebut harus menyalurkan beban dari rangka atap seperti genting, kasau atau usuk, dan gording. 
 
Jenis Tiang (Soko)
Masing-masing tiang memiliki nama sesuai dengan letaknya pada bangunan tersebut. Satu atau beberapa tiang yang menyokong atap yang paling tinggi disebut soko guru, tiang yang letaknya lebih luar dari soko guru adalah soko rowo, sedangkan tiang yang menyokong atap bagian paling luar disebut soko emper.
 
Selain itu, ada beberapa tiang yang digunakan untuk jenis bangunan beratap joglo yang lainnya, yaitu soko bentung, yang letaknya menggantung di antara bagian atap paling atas dengan atap di bawahnya. Sementara itu, soko santen adalah tiang yang tidak langsung menyokong atap, tapi menyokong gelagar panjang pada bangunan besar beratap joglo.
 
Konstruksi Atap Joglo
Konstruksi rangka atap joglo terdiri dari beberapa tiang yang disebut soko. Konstruksi atap joglo mutlak memiliki tiang-tiang yang dikenal dengan nama soko guru. Tanpa soko guru, maka atap rumah tidak bisa disebut sebagai atap joglo. Bila konstruksi atap joglo murni diterapkan pada rumah tinggal, maka soko yang berfungsi sebagai penyokong atap dengan kemiringan atap cukup curam tidak boleh dihilangkan.
 
Masing-masing jenis tiang tersebut menyokong atap yang memiliki kemiringan yang berbeda-beda. Semakin ke arah keluar, kemiringan atap akan semakin landai. Walaupun landai, tetapi kemiringan atap yang tersebut harus dapat menyalurkan air dari permukaan bidang atap dengan baik. Selain itu, harus diperhatikan juga dalam menentukan kemiringan atap, bahwa atap dengan penutup atap genteng yang terlalu landai akan mengakibatkan kebocoran.
 
Atap berbentuk joglo banyak menggunakan material kayu, mulai dari kayu polos sampai kayu yang penuh ornamen. Hal ini mengakibatkan beban yang harus disalurkan untuk sampai ke tanah oleh masing-masing soko cukup berat. Sebenarnya beban yang dipikul oleh soko dapat dihitung, yaitu dengan cara mengetahui luas area penutup atap yang disokong oleh masing-masing soko. Luas area tersebut kemudian dikalikan dengan beban atap per meter persegi, sehingga didapat beban atap yang harus dipikul oleh masing-masing soko atau tiang. Akibatnya, jumlah beban yang disalurkan oleh soko tersebut harus lebih kecil dibandingkan dengan tegangan tanah per sentimeter persegi. Bila beban yang disalurkan oleh soko lebih besar dari tegangan tanah, maka pondasi akan melesak.
 
Menerapkan Model Joglo
Sekarang ini konsep pembangunan atap joglo sulit diterapkan, karena kayu yang dibutuhkan memiliki syarat-syarat tertentu dan cara pembangunannya pun membutuhkan kesabaran yang tinggi. Sementara itu, beberapa tiang yang disyaratkan konstruksi atap joglo, tidak dapat dihilangkan karena memiliki nilai filosofi dan fungsi tertentu.
 
Filofosi atap joglo mengharuskan hadirnya soko sebagai kolom-kolom pembagi ruang. Pembagian ruang menjadi tidak fleksibel karena adanya tiang-tiang atau soko sebagai penyalur beban atap. Bila tetap ingin menggunakan filosofi konstruksi atap joglo, pembagian ruang-ruangnya pun harus mengikuti letak dari soko tersebut.
 
Kesulitan timbul apabila luasan ruang yang tercipta dari soko tersebut lebih kecil dari kebutuhan penghuni. Cara memperluas ruang misalnya dengan memundurkan dinding pembagi ruang sampai beberapa meter. Namun, apa yang terjadi? Soko akan berada di tengah-tengah ruang. Padahal, tidak nyaman jika tiang-tiang tersebut berada di tengah-tengah ruang.
 
Selain itu, karena keterbatasan lahan, rumah jaman sekarang biasanya memiliki dimensi lebih kecil dibandingkan rumah jaman dahulu. Menempatkan tiang atau soko di tengah ruangan yang kecil jelas tidak bijaksana.
 
Agar keinginan menerapkan konstruksi atap joglo masih dapat dilaksanakan, maka sah saja apabila menggunakan model atap joglo tetapi menggunakan konstruksi atap limasan. Ini salah satu alternatif agar pembagian ruang masih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan penghuni, tetapi masih dapat memakai atap model joglo.
 
(Rita Laksmitasari/www.tabloidrumah.com)

Selasa, 24 Januari 2012

Sakit Perut

Pernahkah Anda mengalami anak menangis sepanjang hari dan mengeluhkan perutnya sakit? Sakit perut memang merupakan salah satu alasan tersering orangtua membawa anaknya ke dokter. Meskipun ada beberapa penyebab sakit perut yang serius dan memerlukan perawatan segera, tetapi kebanyakan sakit perut pada anak merupakan sakit perut ringan dan tidak berbahaya. Sakit perut ringan yang paling sering adalah akibat infeksi virus atau bakteri pada saluran pencernaan. Infeksi tersebut akan mengakibatkan diare dan ditandai dengan sakit perut.
Berbagai macam penyebab sakit perut pada anak (dari ringan sampai berat):
  • Konstipasi (sembelit)
  • Diare (bisa karena virus, bakteri, ataupun parasit)
  • Keracunan makanan
  • Gastritis (radang lambung) atau esofagitis (radang esofagus)
  • Kolik abdomen
  • Trauma (benda tumpul atau benda runcing)
  • Apendisitis/radang usus buntu
  • Hernia inguinalis (hernia lipat paha)
  • Intususepsi (satu bagian usus masuk ke dalam usus yang lain).
  • Obstruksi usus (hambatan dalam usus sehingga usus tidak dapat mengalirkan makanan).
  • Penyebab lainnya yang sangat jarang (NEC, penyakit Hirschsprung, malabsorbsi).
Bila anak mengeluhkan sakit perut, Anda dapat mencoba memberikan obat penahan sakit dahulu seperti dengan sirup parasetamol. Bila sakit perut disebabkan oleh karena diare, maka perlu diberikan juga cairan rehidrasi oral untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang agar tidak terjadi dehidrasi. Penanganan sakit perut disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Bawa anak ke dokter bila:
  • Sakit perut sangat hebat
  • Anak tidak mau makan
  • Disertai demam tinggi
  • Atau sakit perut dengan BAB berdarah.
Bersumber dari : www.kiddiecarecentre.com

Sabtu, 21 Januari 2012

Jadikan Pantai Di Halaman Rumah Anda

Seperti yang kita tahu, banyak cara untuk membuat hidup menjadi nyaman dan menyenangkan. Memiliki hunian atau Rumah yang nyaman juga merupakan hal yang dapat membuat orang – orang merasa senang. 
Dapat menikmati waktu bersantai dengan keluarga akan menjadi keuntungan tersendiri bagi para pemilik rumah. Hidup akan menjadi lebih menyenangkan jika anda bisa tinggal di hunian yang nyaman dan menyenangkan. Banyak perusahaan properti yang membuat penawaran – penawaran yang sangat menarik untuk para penduduk Indonesia yang ingin memiliki hunian yang nyaman dan dapat memberikan akses kemudahan bagi para penghuninya. Ini sangat penting untuk membuat para penghuni kelas atas merasa lebih nyaman dan senang menempati hunian ini.

Agung Sedayu Group adalah salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia. Sudah banyak properti – properti yang dibangun oleh perusahaan ini. Hampir semua property yang disediakan oleh perusahaan ini menjadi salah satu hunian yang paling diminati. Ancol Mansion adalah salah satu mahakarya dari Agung Sedayu Group yang mempersembahkan pemandangan pantai Ancol di halaman hunian ini. Pantai Ancol ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi para konsumen untuk membeli hunian di kawasan ini. Karena keindahan pemandangannya, banyak rumah dijual di kawasana pantai Ancol. Rata – rata para pemilik hunian di kawasan indah ini adalah para pengusaha atau kalangan kelas atas yang ingin menjadikan pemandangan Ancol dekat dengan rumah mereka.

Sebagai salah satu pengembang besar di Indonesia, Agung Sedayu Group tertarik untuk mengembangkan lahan di sekitar pantai Ancol dan menjadikannya salah satu hunian kelas atas yang akan diminati oleh para kalangan kelas atas. Sebagian besar agen perumahan di kota – kota besar di Indonesia menyediakan hunian yang terletak di kawasan strategis ini. Kenyamanan dan akses yang mudah benar – benar menjadi kunci utama dalam bisnis perumahan ini. Para penghuni merasa sangat senang dan nyaman dengan sajian pemandangan pantai Ancol yang menawan. Anda yang memilih hunian di kawasan ini akan dengan mudah menjadikan pantai Ancol sebagai pemandangan di halaman mereka.

Rabu, 18 Januari 2012

Vaksinasi

Ada pepatah yang mengatakan Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kiranya peribahasa ini sangat cocok untuk menggambarkan vaksinasi. Tindakan preventif/mencegah merupakan tindakan yang menjadi prioritas utama dalam bidang kesehatan. Sekarang ini pencarian terhadap berbagai jenis vaksin baru terus digalakkan dan sudah semakin banyak penyakit yang diketahui dapat dicegah dengan vaksinasi (seperti misalnya karsinoma serviks yang dapat dicegah dengan vaksin HPV). Vaksinasi sekarang sudah menjadi sesuatu yang wajib, terutama pada anak, karena semakin dini diberikan vaksinasi maka semakin terlindungi anak dari suatu penyakit.
Vaksin pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan dari Inggris bernama Edward Jenner. Ia memperkenalkan vaksin untuk cacar (smallpox) pada tahun 1796. Sebenarnya jauh sebelum Edward Jenner memperkenalkan vaksin, diyakini bangsa Cina dan India sudah mulai mencoba menggunakan bahan tertentu untuk mencegah penularan suatu penyakit. Sejak Edward Jenner memperkenalkan vaksin itulah maka banyak peneliti atau ilmuwan di dunia yang berusaha untuk menemukan vaksin-vaksin lain yang efektif untuk penyakit lainnya, diantaranya Louis Pasteur.

Jenis vaksin dan cara pemberian
Vaksin dibagi menjadi 2 dilihat dari komponen dalam vaksin tersebut, yaitu:
  • Vaksin hidup (bakteri atau virus hidup yang dilemahkan)
  • Vaksin mati (bakteri, virus, atau komponennya, dibuat tidak aktif)
Vaksinasi umumnya diberikan dengan cara disuntikkan, tetapi ada juga yang diberikan oral (lewat mulut) seperti vaksin polio oral (OPV). Pada anak di bawah usia 3 tahun pada umumnya disuntikkan di daerah paha, dan di atas 3 tahun disuntikkan di daerah lengan atas. Pemberian vaksin sekarang ini juga sudah banyak yang dikombinasi , seperti misalnya DPT kombo.

IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mewajibkan 5 vaksinasi untuk setiap anak, yaitu DPT,Hepatitis B,BCG, Polio, dan Campak. Vaksinasi lainnya (seperti MMR, Varisela,Hepatitis A, dll) dianjurkan oleh IDAI.

Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)
Setelah seseorang anak diberikan imunisasi tidak jarang timbul reaksi dari tubuh seperti demam, nyeri dan sebagainya. Reaksi tersebut dinamakan dengan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Reaksi yang terjadi dapat berupa reaksi lokal saja (seperti bengkak di daerah penyuntikkan, nyeri, kemerahan dan bernanah di tempat penyuntikkan), atau bahkan reaksi sistemik baik ringan atau yang berat (demam, syok anafilaksis, sinkope, mual, muntah). Hal-hal tersebut dapat terjadi tanpa dapat diperkirakan. Sebagai orangtua Anda perlu menanyakan kepada dokter Anda kira-kira reaksi apa yang dapat timbul pada anak Anda setelah penyuntikkan dan apa yang harus atau perlu dilakukan. Reaksi yang berat memerlukan penanganan medis segera.

Bersumber dari : www.kiddiecarecenter.com

Tips Membeli Rumah di Jakarta

Rumah merupakan kebutuhan manusia selain makan dan pakaian. Mempunyai rumah adalah idaman setiap orang. Apalagi mempunyai rumah di kota Jakarta yang merupakan pusat bisnis Indonesia. Jakarta adalah salah satu kota Megapolian Jabotabek yang memiliki banyak sekali fasilitas modern. Jika anda berencana untuk memiliki sebuah rumah dengan fasilitas kota yang maju dan modern, Jakarta adalah salah satu kota yang cocok dijadikan untuk tempat tinggal.

Akan tetapi jika anda ingin membeli sebuah rumah, pastikan anda mengetahui hal – hal apa saja yang harus anda perhatikan bila anda ingin membeli sebuah rumah. Berikut ini adalah tips yang bisa anda gunakan untuk membeli rumah yang tepat jika anda melihat iklan rumah dijual di Jakarta.

Hal yang paling penting yang harus anda lakukan ketika anda mendapatkan informasi bahwa ada rumah dijual adalah mencari tahu secara detail informasi mengenai rumah tersebut dan pastikan anda menijau lokasi di mana rumah tersebut berada, pastikan bahwa rumah tersebut berada pada lokasi yang strategis dan aman untuk tinggal. Selain lokasi, jika membeli rumah di Jakarta, anda juga harus mempertimbangkan tetangga yang berada disekitar anda. Anda bisa bertanya kepada pihak berwajib apakah tingkat kriminalitas di daerah tersebut cukup tinggi ataukah aman. Kondisi lingkungan yang terlalu sepi juga tidak baik karena anda akan merasa tidak nyaman oleh situasi sepi seperti itu. Pastikan anda memiliki lokasi dan tetangga yang cukup strategis dan juga tidak terlalu ramai. Setidaknya lokasi rumah yang tidak cukup jauh dari jalan raya akan membantu anda untuk lebih merasa nyaman tinggal di rumah baru anda tersebut. Selain itu, anda juga bisa mendapatkan akses yang cukup mudah jika lokasi rumah tersebut tidak cukup jauh dari jalan utama.

Selain lokasi dan tetangga, jika anda membeli rumah dijual di Jakarta anda juga harus datang langsung kerumah tersebut dan melakukan survey secara mendetail seputar kondisi rumah, tingkat keamanan, hama, dan juga kondisi rumah ketika terjadi perubahan musim. Apalagi pada saat musim penghujan, anda harus memperhatikan daerahnya apakah merupakan daerah banjir atau tidak. Dari survey yang anda lakukan, anda bisa menentukan sendiri harga yang cocok mengenai kondisi rumah dan segala hal yang terkait dengan rumah tersebut. Jika anda menemukan adanya tikus berkeliaran, anda bisa menggunakan hal tersebut untuk menurunkan harga yang dipatok oleh si penjual. Selain itu, anda juga bisa mengadukan kondisi rumah yang cacat seperti atap yang bocor ketika hujan atau lokasi tersebut sering tergenang banjir atau tidak. Jika rumah tersebut memiliki basement, pastikan anda memeriksa bagian tersebut untuk mencari tahu apakah bagian tersebut terjaga dengan baik dan bersih. Memeriksa kelistrikan juga merupakan bagian yang cukup penting yang harus anda periksa lebih lanjut. Selain kelistrikan, air juga merupakan bagian yang penting yang menentukan layak tidaknya rumah tersebut dengan harga yang sudah ditentukan. Membeli rumah dijual di Jakarta bukanlah yang terlalu rumit jika anda mengetahui bagian – bagian penting yang harus anda inspeksi dari rumah yang mencari incaran anda tersebut.

Senin, 16 Januari 2012

Hiasan Dinding Percantik Tembok Rumah

Memajang hiasan dinding bukan sekedar memalu paku ke dinding dan menggantung hiasan berbingkai. Agar tampil elegan, perlu tengok kanan-kiri lebih dulu, sebelum “memarkirkan” hiasan dinding ke tembok rumah.
 
Fungsi hiasan dinding sangat beragam. Utamanya tentu saja fungsi estetika. Sebuah lukisan, misalnya, dapat memberi nuansa baru atau berbeda bagi sebuah ruangan dengan biaya relatif murah (bandingkan dengan mengganti perabot!).
 
Hiasan dinding juga bisa digunakan sebagai solusi desain dalam menata ruangan. Misalnya, untuk mengurangi kesan kosong dan “dalam” pada tembok yang tingginya di atas 3 meter—masalah ini biasanya muncul pada rumah yang menggunakan void—bisa dipasang hiasan dinding berbentuk panjang atau beberapa hiasan dinding yang dipasang berbaris secara vertikal. Hiasan dinding juga bisa “mengakali” (baca: menutupi) cat dinding yang mulai mengelupas atau bagian dinding yang bermasalah, jika belum punya anggaran untuk pengecatan ulang.
 
Di mana Memajangnya?
Semua ruang dalam rumah bisa disemarakkan dengan hiasan dinding. Mulai dari ruang tamu, hingga kamar mandi. Tentunya untuk masing-masing ruang harus dipilih hiasan dinding yang sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. Ingat juga untuk menyelaraskan hiasan dinding dengan tone warna/gaya interior yang digunakan pada ruangan.
 
Tidak semua benda bisa dipajang di ruang-ruang tertentu. Misalnya di dapur, sebaiknya tidak memajang selendang dari Tana Toraja. Bukan apa-apa, lengas dan uap yang dihasilkan dari aktivitas memasak bisa merusak selendang tadi. Demikian juga untuk kamar mandi. Sebaiknya untuk ruangan–ruangan ini dipilih hiasan yang mudah dibersihkan dan tahan kondisi lembab.
 
Apa yang Dipajang?
Jangan kecil hati jika tak mampu membeli reproduksi lukisan Picasso yang harganya selangit. Masih banyak benda menarik lain yang bisa dijadikan hiasan dinding. Survei membuktikan—meniru ucapan Sonny Tulung—foto adalah benda kedua yang banyak dijadikan hiasan dinding setelah lukisan. Hiasan dinding dari foto bahkan bisa dijadikan “bahan berbual” jika tiba-tiba kehabisan kata-kata saat mengobrol dengan tamu. Kalimat seperti “yang di ujung itu foto anak sulung saya. Dia sekarang lagi kuliah di IPB…,” bisa berlanjut menjadi percakapan yang panjang dan seru.
 
Atau apabila senang mengumpulkan kalender dengan foto-foto indah, juga bisadigunting kemudian dipasangkan pigura. Ingin mengenang ibu atau nenek yang jago menyulam atau membuat kristik? Bingkai saja salah satu hasil karya mereka—bisa taplak atau sapu tangan—dan pajang di ruang tamu.
 
Koleksi yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun—gantungan kunci misalnya—juga bisa dimanfaatkan sebagai hiasan dinding. Untuk keperluan ini, pilih pigura yang “agak dalam” (biasanya digunakan untuk lukisan dari kerang). Selain mempercantik ruangan, dengan cara ini koleksi Anda tak berserakan dan bebas dari debu.
 
Pendek kata, banyak benda yang bisa dimanfaatkan sebagai hiasan dinding. Bahkan bisa memajang lukisan karya anak. Si kecil pasti senang.
 
Pigura
Jangan sepelekan pigura. Benda yang satu ini mempengaruhi penampilan hiasan yang akan dipajang. Jika salah pilih, lukisan sekelas Monalisa pun akan kehilangan daya tarik. Sebaliknya, poster yang biasa-biasa saja bisa terlihat mahal dan berkelas dengan pigura yang tepat.
 
Pilihan pigura ini harus menimbang jenis karya seni yang akan dibingkainya. Sebagai ilustrasi, lukisan kaligrafi Jepang tentunya tidak sesuai dengan pigura berwarna emas yang penuh ukiran. Pigura sederhana berwarna hitam atau coklat akan lebih pas.
 
Selain itu, pilihan pigura berkait erat dengan tema interior ruangan atau rumah secara keseluruhan. Tentu tak sedap dipandang mata jika di dalam ruangan berinterior modern dan full warna-warni ceria, dipajang lukisan dengan pigura kayu antik.
 
Ketinggian
Banyak orang cenderung menggantung hiasan dinding setinggi mungkin. Padahal, posisi ideal adalah setinggi pandangan mata rata-rata orang dewasa (± 1,5 - 1,7 m dari permukaan lantai).
 
Sebagai tambahan, jika menggantung hiasan tepat di atas sofa atau furnitur lain, sebaiknya pilih hiasan yang lebarnya ± 2/3 dari lebar sofa. Jangan lupa, beri jarak sekitar 25-30 cm dari furnitur.
 
Komposisi
Agar “tertangkap” oleh mata, hiasan dinding sebaiknya cukup besar bila dibandingkan dengan luas dinding tempatnya tergantung. Maka, jika hiasan dinding berukuran mungil, lebih baik jika memajangnya dalam bentuk grup, ketimbang satu-satu menyebar di seluruh dinding ruangan.
 
Pajangan yang ditata dalam bentuk grup biasanya memiliki kesamaan tema. Entah jenis hiasan, ukuran, warna, atau piguranya. Untuk peletakan, jangan memasang hiasan-hiasan tadi terlalu dekat, karena menimbulkan kesan berantakan. Jangan pula menggantung terlalu jauh, karena akan hilang kesan kesatuannya. 
 
Secara umum, ada dua macam tatanan secara grup untuk hiasan dinding.
1. Simetris
Biasa dipakai untuk ruangan berinterior formal. Simetri bisa diperoleh dari cara peletakan yang seimbang antara kiri-kanan atau atas-bawah. Bisa juga dari kesamaan tema, ukuran, atau warna. 
 
2. Asimetris
Di sini, kesamaan tak terlalu dipentingkan. Sebaliknya, ukuran atau jenis benda yang dipajang bisa berbeda. Namun agar tak terlihat asal tabrak, “keseimbangan secara pengelihatan” tetap harus diperhatikan agar tetap indah dipandang.
 
Perawatan
Hiasan dinding perlu perawatan agar tahan lama. Untuk pigura kayu, gunakan pembersih khusus kayu dan kain lap lembut. Sementara untuk pigura logam warna emas atau perak, gunakan pembersih kaca. Setiap 3 - 5 tahun sekali, lap kaca sebelah dalam dari pigura.
 
 
Trik Khusus Memajang Hiasan Dinding
 
Untuk menghindari dinding “bopeng” akibat salah paku, coba trik berikut.
1. Ukur luas dinding yang akan digantungi hiasan.
2. Hamparkan kertas koran di lantai, seluas dinding yang sudah Anda ukur.
3. Letakkan dan atur hiasan dinding di lembaran koran sampai Anda menemukan komposisi yang dirasa tepat.
4. Tandai lokasi hiasan dinding (sekaligus lokasi pakunya) dengan spidol.
5. Tempelkan lembaran koran tadi pada dinding dengan isolasi khusus yang tidak membuat cat mengelupas.
6. Pasang paku di tempat yang sudah ditandai tadi.
Mata biasanya lebih “tertambat” pada komposisi berjumlah ganjil atau tatanan selain persegi empat yang sudah sangat “biasa”. Karena itu cobalah mengatur sejumlah hiasan dinding dalam bentuk segitiga atau lingkaran. 
Tempatkan hiasan yang terlihat lebih “berat” di bawah hiasan yang berkesan “ringan”. Demikian juga, letakkan hiasan berwarna gelap di bawah hiasan berwarna terang. (cia/www.tabloidrumah.com)

Rabu, 11 Januari 2012

Pilih Rumah Jangan Sembarangan Ah!

Buatlah diri Anda menjadi orang yang paling tidak mudah percaya pada pengembang
JAKARTA, KOMPAS.com — Sulit dan kian mahalnya harga sejauh ini semakin tidak menguntungkan posisi konsumen. Sebaliknya, pengembang, pialang properti, atau pemilik rumah yang akan menjual rumahlah yang justru merasa diuntungkan.

Banyak faktor sebagai acuan pemilihan tersebut tentunya. Rumah baru, rumah second, apartemen mewah, atau apartemen bersubsidi terus bertumbuhan.
Tentu saja, tidak ada pengembang, broker, atau penjual langsung, mau mengumbar sisi buruk atau nilai negatif pilihan rumah yang mereka tawarkan kepada Anda. Semuanya bagus, mulai lokasi dan akses yang strategis, lingkungan eksklusif, serta kelengkapan fasilitas yang dijanjikan selalu nyaman.

Sejatinya, hati-hati menilai dan bijak dalam mengambil keputusan merupakan hal penting buat Anda. Berikut ini merupakan beberapa langkah sederhana untuk membuat Anda semakin hati-hati dan lebih bijak lagi menentukan pilihan:

Lokasi Semakin banyak pilihan rumah, semakin baik untuk Anda memilih-milih. Sebagai langkah utama di awal perencanaan ini, dapatkan lebih dulu informasi dan data mengenai lokasi. Pertimbangkan kondisi di sekitar, semisal daerah banjir atau tidak, kumuh atau tidak, dan sebagainya. Berbekal pengetahuan lokasi itulah Anda bisa menentukan pilihan perumahan yang diidamkan.

Pengembang Buatlah diri Anda menjadi orang yang paling tidak mudah percaya pada siapapun, dalam hal ini adalah pengembang. Gali informasi sebanyak mungkin ihwal pengembang bersangkutan, khususnya dalam ketepatan waktu menyelesaikan pembangunan dan serah terima rumah dalam proyek-proyek sebelumnya. Ingat, banyak pengembang terjerat kasus hukum lantaran tak kunjung juga membangun rumahnya.

Bisnis adalah soal uang, tetapi bisnis juga soal kepercayaan. Artinya, dalam hal ini, jika Anda memutuskan memakai fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR), ketika Anda menyerahkan down payment, di situlah kepercayaan Anda terhadap pengembang langsung diuji. Sebaliknya, segala risiko dan konsekuensi dari kepercayaan pun sudah Anda persiapkan, mengingat, komitmen Anda dengan KPR adalah komitmen jangka panjang

Rencana Pengembang  Identitas sebuah proyek perumahan ada pada tema dan masterplan-nya. Kelak, berdasarkan pengamatan Anda pada dua faktor itu, Anda mengerti betul harga rumah yang akan dibeli. Di daerah bisnis atau kawasan industri, harga beli dan jualnya tentu tinggi. Sementara itu, jika pilihan di kawasan yang diperuntukkan sebagai kawasan penyangga dan taman kota, harganya jauh lebih rendah.

Air Bersih
Persoalan ini bukan hal pertama, tetapi bisa sebaliknya, menjadi pertimbangan pertama Anda untuk urung membeli rumah dari pengembang. Di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya, misalnya, air saat ini menjadi persoalan yang tak juga kunjung beres.

Saat banjir datang, misalnya. Berlangganan air lewat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang selama ini cukup diandalkan, ternyata ketahuan sering kali bermasalah. Penggunaan air sumur atau jet pump juga belum tentu langgeng dengan baik, mengingat kasus-kasus pencemaran air sumur akibat limbah industri atau pasang laut.

Buruknya kualitas air sumur bisa mengganggu kesehatan, dan itu bisa berlangsung menahun sejak Anda menghuni rumah.

Fasilitas Umum
Usahakan memilih pengembang yang membangun fasilitas lengkapnya sejak awal Anda membeli. Ya, meskipun Anda harus membayar lebih besar, baik itu fasilitas umum atau sosial semisal listrik, telepon, tempat ibadah, dan sebagainya.

Memang, harga jual itu akan melambung lebih besar. Tidak lain, hal itu karena pengembang merasa pembangunan di awal tersebut berpotensi besar merugikan mereka lantaran harus mengeluarkan biaya tinggi di awal, sementara tidak ada jaminan uang kembali jika terjadi krisis ekonomi.

Umumnya, pengembang menawarkan perumahan sekaligus fasilitas pelengkapnya di awal Anda membeli, meskipun hal itu masih dalam tahap perencanaan. Ini yang harus Anda camkan! Karena pada kenyataannya, banyak kasus dan fakta terungkap tentang pengembang ingkar janji membangun fasilitas yang sudah dijanjikannya di awal dengan Anda.

Kualitas Manajemen Estate (ME)Kiranya penting bagi Anda mempertimbangkan aspek kualitas, baik kualitas fisik calon rumah Anda, akses jalan masuk dan keluar rumah, maupun lingkungan sekitar perumahan.
Intinya, lingkup ME yang mesti menjadi perhatian adalah pengelolaan sampah, keberlangsungan fasilitas umum dan sosial, serta komunitas pemilik rumah. Kelak, jika rumah hanya akan Anda jadikan investasi, kondisi fisik lingkungan sangat berpengaruh besar dalam memengaruhi nilai jual rumah Anda.

Berkenaan dengan hal itulah, Anda perlu menggali sebanyak-banyaknya informasi jangka panjang terkait kawasan pengembangan selanjutnya. Segala perencanaan, langkah, dan upaya pengembang tentunya bisa Anda analisis lebih dalam untuk mengetahui harga jual rumah Anda naik atau merosot jauh.

LTF

Warisan: Toko Mebel tapi Restoran



Warisan: Toko Mebel tapi Restoran
Foto: Bondan Winarno Bali -

Warisan adalah restoran garda depan yang kemudian merintis transformasi Kerobokan menjadi kawasan kuliner elite bagi Bali. Toko mebel dan pernak-pernik rumah ini mengubah salah satu sisi tokonya untuk menjadi tempat makan yang eksklusif.

Chef Nicolas "Doudou" Tourneville berhasil membuat orang sadar bahwa Bali bukan hanya nasi jinggo dan ayam betutu, tetapi juga venue yang cocok untuk menghadirkan kuliner yang lebih serius. Sejak adanya restoran, Warisan justru lebih dikenal sebagai tempat makan ketimbang galeri mebel.

Doudou memang kemudian "loncat kapal" dan mendirikan Metis yang tidak jauh dari Cafe Warisan. Tetapi, Warisan tetap jalan terus. Sekarang, Chef Vincent Denayer dari Belgia memimpin tim dapur. Sekalipun saya tidak lagi dapat menemukan sajian couscous kesukaan saya, tetapi Warisan punya menu baru yang justru layak diuji.

Untuk makan siang, Warisan menyajikan set menu seharga Rp 99 ribu (two-course) dan Rp 130 ribu (three-course). Untuk restoran sekualitas Warisan, harga-harga itu boleh dibilang murah. Menu makan siang paling mahal pun masih di kisaran Rp 225 ribu.

Menu makan siang-nya cukup straightforward. Pilihannya tidak terlalu luas, tetapi mewakili berbagai kebutuhan. Untuk hidangan pembuka, misalnya, tersedia carpaccio tuna atau beef seharga Rp 70 ribu. Juga ada prosciutto dengan melon seharga Rp 80 ribu. Sandwich di kisaran harga Rp 45-80 ribu, dan pasta seharga Rp 40-120 ribu. Pasta yang termahal adalah lobster tagliatelle.

Dari beberapa pilihan salad, jangan lewatkan mango mozzarella millefeuilles with parma ham (Rp 95 ribu) yang sungguh unik – baik dari sisi penyajian maupun citarasa.

Untuk hidangan utama, saya memilih wagyu tenderloin with confit shallot (Rp 185 ribu). Disajikan dengan brokoli dan gratin kentang. Cara penyajian steak dengan saus acar bawang merah ini (a l'echalotte) memang khas Prancis. Steak-nya dipanggang dengan tingkat kematangan medium, dan saus bawang merahnya mengingatkan saya pada saus parappe di Makassar. Bedanya a l'echalotte memakai red wine sebagai sentuhan akhir. Mak nyuss!

Pilihan hidangan utama lainnya adalah: crispy fried barramundi (Rp 99 ribu), grilled tuna (Rp 90 ribu), Australian ribeye steak (dengan saus bearnaise dan blue cheese, Rp 225 ribu). Yang terakhir ini pernah saya cicipi pada kunjungan sebelumnya, dan harus juga mendapat nilai mak nyuss!

Seperti juga kebanyakan restoran di Bali, Warisan mempunyai ambience yang menyenangkan. Di bagian belakang, terlihat hamparan sawah yang asri, membuat tamu betah duduk berlama-lama menikmati sajian lezat dan semilir angin serta gemerisik pada di sawah. Tidak salah bila Bali hingga kini masih menggengam reputasinya sebagai Paradise Island.

Warisan
Restaurant, Bar, Galleries
Jl. Raya Kerobokan 38
Kerobokan, Bali
0361 731175
www.warisanrestaurant.com


(dev/dev)

Bersumber dari : www. detik.com ( Bondan Winarno - detikFood )

Senin, 09 Januari 2012

Kehangatan Rumah Cantik Perancis di Kota Bandung

Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Asmila Boutique Hotel

KOMPAS.com – Di tengah berjamurannya hotel di Kota Bandung, hotel-hotel butik turut meramaikan peta perhotelan di kota ini. Sebuah rumah di tepi Jalan Dr. Setiabudhi No. 54, Bandung, Jawa Barat, pun disulap menjadi hotel butik dengan nuansa warna dominan yaitu warna biru.

Asmila Boutique Hotel terletak tepat di seberang persis factory outlet Rumah Mode. Seperti konsep hotel butik pada umumnya, suasana cantik yang ingin dihadirkan pihak hotel kepada tamu. Selain juga usaha untuk menciptakan atmosfer kedekatan dengan tamu. Sehingga tamu bisa merasa seakan berada di rumah sendiri.
Hal ini diperlihatkan dengan front office yang hanya berupa meja pendek sehingga tak membuat jarak dengan tamu. Konsep serasa di rumah nan cantik ini pun dilengkapi konsep go green. Setiap kamar tidak menggunakan karpet dan bebas asap rokok.

Konsep ramah lingkungan juga terlihat dari lahan parkir yang tidak menggunakan aspal agar tanah dapat menyerap air. Lalu furnitur yang tidak menggunakan bahan dari kulit. Sementara air mineral yang disediakan di kamar merupakan produk lokal dari Jawa Barat.

Saat melangkah masuk ke kamar, kecantikan ala Perancis menghangatkan kamar. Bed runner ala pola toile Perancis. Sofa-sofa empuk dengan detail cantik berpadu dengan meja kayu dan cermin bernuansa etnik. Secara keseluruhan memang menampilkan kesan mewah dan romantis ala bistro Perancis.

Asmila Boutique memiliki tipe kamar deluxe room dan suite. Perbedaan kedua kamar ini hanya terletak di kamar suite yang terdiri dari dua ruangan yaitu living room dan bed room. Harga kamar mulai dari Rp 1,5 juta per malam. Walau tampil seperti rumah Perancis yang cantik, hotel ini tetap memiliki kolam renang dan fasilitas meeting room.

Selain itu, terdapat area teras semi outdoor dengan pemandangan ke arah Jalan Setiabudhi. Saat malam, lampu-lampu kota menampilkan pemandangan yang apik. Area ini sangat cocok untuk tempat romantic dinner.

Secara keseluruhan hotel ini memang cocok untuk berbulan madu. Walau begitu untuk keluarga pun cocok, apalagi hotel ini memiliki kamar yang didesain untuk penyandang cacat yang berada di lantai satu.
Apakah Anda selalu gemas ingin mengambil aneka minuman dan makanan di dalam mini bar? Nah silahkan Anda ambil sepuasnya di mini bar yang disediakan di setiap kamar di Asmila Boutique Hotel ini. Karena makanan dan minuman yang terdapat di dalam mini bar sudah termasuk dalam harga kamar. Setiap kamar juga difasilitasi internet gratis bahkan jasa mencuci mobil setiap harinya.

Rabu, 04 Januari 2012

Rumah Si Pitung Kok Nggak Dirawat?


Rumah Si Pitung (Dok. Pos Kota)
Rumah Si Pitung (Dok. Pos Kota)
Jakarta - Rumah Si Pitung, yang merupakan Benda Cagar Budaya berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 2009, tidak terawat. Tampak dari kondisi cat bangunan warna merah hati yang memudar dan mengelupas.

Rumah panggung yang sarat budaya Betawi dengan arsitektur Cina berukuran 40 x 8 meter persegi itu dan berdiri di atas tanah seluas 700 meter persegi itu terlihat kusam.


Menurut Farhan, penjaga rumah Si Pitung saat ditemui Minggu (4/12), sejak diperbaiki pada 2010, bangunan ini tidak dicat oleh kontraktor yang melakukan renovasi. "Senin kemarin (28/11), ada datang dari pemborong yang mengecat hanya beberapa tiang di bawah bangunan rumah Si Pitung," ujarnya.

Padahal, pihak Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara, mengetahui kondisi bangunan yang catnya memudar. Bahkan saat ini, pihak pemborong hanya mendempul kayu dan pelingkut ke dinding bangunan yang terbuat dari kayu tersebut.

Ditambahkan Farhan, rumah Si Pitung terakhir direnovasi pada 2010, dengan meninggikan bangunan tersebut setinggi 4 meter agar terhindar dari air laut yang pasang.

Tidak hanya itu, bangunannya pun sudah banyak diperbarui. Lantai aslinya terbuat dari bilah-bilah bambu kini diganti dengan kayu. Sementara dinding rumahnya terbuat dari kayu jati.

Di sekitar bangunan terdapat gedung serba guna, kantin, perpustakaan, mushala, serta panggung pertunjukan. Namun belum seutuhnya digunakan sebagaimana mestinya.

Salah seorang pengunjung, Rubian, warga Taman Harapan, Bekasi, menyayangkan rumah Si Pitung itu tidak dirawat. "Ini kan kebanggaan warga Betawi, kok nggak dirawat," katanya.

Selain itu juga, katanya, lisplang ukiran yang ada di rumah Si Pitung yang merupakan ornamen Betawi tersebut, hilang.

Kondisi bangunan cagar budaya Rumah Si Pitung di Jl Marunda Pulo, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, terlihat kusam. Padahal pada 2010 bangunan itu diperbaiki dengan anggaran Rp 3 miliar.

Sehingga terkesan bangunan yang merupakan salah satu produk unggulan 12 Destinasi Wisata Pesisir Pemerintah Kota Jakarta Utara tidak mendapatkan perawatan baik oleh Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara. Bahkan, yang terparah lagi lisplang kayu ukiran ala betawi yang melingkari seluruh atap bangunan itu sudah banyak yang lepas.

Rumah Si Pitung diperkirakan berdiri sekitar abad ke-19. Namun rumah ini sudah mengalami beberapa kali renovasi, yang bertujuan untuk menjaga peninggalan sejarah bangsa Indonesia.

Rumah yang diperkirakan dibangun pada abad ke-18 ini adalah milik Haji Syaifudin, teman Pitung, pada waktu melawan penjajahan Belanda. Pitung pernah bersembunyi di rumah berbentuk panggung tersebut, diperkirakan pada 1883.

Si Pitung merupakan jawara asal Betawi dari Rawa Belong yang melegenda. Si Pitung dan kawan-kawannya dikenal suka merampok rumah milik orang kaya untuk membantu rakyat miskin pada zaman penjajahan Belanda.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan fasilitas tersebut demi meningkatkan daya tarik wisatawan yang akan berkunjung. Namun, sampai saat ini masih sedikit orang yang berminat untuk mengisi waktu liburannya untuk berkunjung ke rumah Si Pitung. [EL, Ant]

Bersumber dari : www.gatra.com

Senin, 02 Januari 2012

Tom Yam Pontianak

Tom Yam Pontianak
Foto: Bondan Winarno
 

Pontianak - Asam pedas adalah masakan khas Melayu yang umum dijumpai di masyarakat yang berkebudayaan Melayu. Masakan ini khususnya populer di kawasan Riau (baik kepulauan maupun daratan), tetapi juga banyak dijumpai di masyarakat Melayu-Deli, Minangkabau, dan juga di Kalimantan Barat. Di daerah Belitung, masakan yang mirip asam pedas ini disebut gangan, dan di Bangka disebut lempah.

Sedangkan di daerah Palembang dan Jambi, masakan serupa disebut pindang. Bila diamati lagi dengan cermat, masakan populer Thailand yang disebut tom yam pun amat mirip, khususnya dalam cuatan rasa asam pedasnya. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa masakan asam pedas adalah masakan khas masyarakat yang bertradisi laut.

Di Kawasan Timur Indonesia – seperti Sulawesi Utara, Maluku, Papua – pun ada sajian serupa dengan sebuatn kuah asam. Hampir semua sajian serupa ini memakai protein laut, yaitu ikan atau udang. Tetapi, bumbu yang sama juga dipakai untuk memasak iga sapi, dan bahan lain. Di Bangka, misalnya, ada lempah kulat (dari jamur) dengan menambahkan santan agar terasa lebih creamy.

Bergantung pada karakter kuliner setempat, masakan asam pedas mempunyai rentang citarasa yang cukup lebar, baik dari segi kepedasan, keasaman, maupun encer-pekatnya kuah. Karena asam pedas merupakan masakan setiap hari, maka perbedaan menampilkan sajian ini pun dapat berubah-ubah setiap hari.

Misalnya, bila hari ini tidak ada kemiri, maka sajian asam pedas akan menjadi kurang pekat kuahnya. Sebaliknya, bila esok tidak ada lagi persediaan terong asam, maka jumlah nenas diperbanyak untuk mencapai citarasa asam yang diingini. Pendeknya, masakan asam pedas sangat forgiving dan cukup lentur untuk melakukan penyesuaian bumbu, sepanjang rasa segar asam-pedas tercapai.

Di Kalimantan Barat, bumbu asam pedas biasanya sehari-hari dipakai untuk menyajikan ikan lais, ikan kembung, dan sebagainya. Tetapi, untuk acara-acara khusus atau untuk menjamu tamu khusus, dipakai bahan yang lebih “berkelas”, misalnya udang galah – yaitu udang sungai bercapit yang rasanya lebih manis. Biasanya, capit udang galah dibuang, tetapi kepalanya tetap dimasak dan disajikan.

Yang paling penting dalam menghadirkan masakan ini adalah memilih ikan atau udang yang paling segar. Bumbu-bumbu asam pedas yang berkategori ringan ini memang tidak dapat "menyembunyikan" citarasa maupun tekstur ikan dan udang yang sudah tidak segar lagi. Apalagi aroma ikan dan udang yang tidak segar tidak akan dapat ditutup dengan bumbu-bumbu asam pedas yang cenderung minimalis.

Prinsip utama menyajikan masakan asam pedas Melayu ini mirip sekali dengan prinsip orang Italia – del mare al la tavola, dari laut langsung ke meja. Bumbu-bumbunya bisa dimaafkan bila kurang lengkap, tetapi tidak ada kompromi untuk kesegaran bahan dasar yang dimasak. Tingkat kesegaran bahan yang dipilih akan sangat menentukan kualitas sajian asam pedas.

Di Kalimantan Barat, sajian asam pedas biasanya berkuah pekat karena menggunakan kemiri. Warnanya pun lebih pekat karena penggunaan cabe kering yang diuleg halus bersama bumbu-bumbu lain.

Penggunaan terong asam juga menjadikannya tampil sangat khas. Terongnya berbentuk bulat, kuning, dan jarang ditemukan di luar Kalimantan. Karena itu, sekalipun namanya sama, kuah asam pedas dari Pontianak tetap saja lebih khas dan unik dibanding asam pedas lainnya – bahkan lebih superior daripada tom yam kung yang sudah punya reputasi dunia.


(dev/Odi)

Bersumber dari : www.detik.com ( Odilia Winneke - detikFood )