Minggu, 26 September 2010

Bahan Bakar Pesawat Udara Bisa Tercemar

Hal itu pernah terjadi, begini ceritanya, suatu saat di bulan April 2010 sebuah pesawat udara jenis Airbus A330 milik maskapai Cathay Pacific yang secara ajaib berhasil mendarat darurat di HongKong dalam keadaan kedua mesinnya mati dan mengakibatkan bannya pecah enam buah dan terbakar.

Dan tentu saja mereka tidak tinggal diam, bahkan melakukan investigasi. Untungnya korban yang terjadi hanya luka-luka sebanyak 9 orang. Dan hebatnya lagi bahwa pesawat tersebut baru saja berangkat dari bandara Juanda, Surabaya dan sehais mengisi bahan bakar di sana yang berasal dari Pertamina. Sudah barang tentu bagi mereka peristiwa ini tidaklah lucu sebab mereka langsung mengadakan penyelidikan denan berkekuatan para penyelidik dari otoritas penerbangan HongKong dan Airbus serta dari pihak mesin Rolls-Royce.

Hal ini tentu saja mencuatkan dugaan bahwa Avtur yang dijual oleh Pertamina tidak bersih sehingga mengakibatkan mesin pesawat mogok. Tetapi masalah ini masih dalam proses penyelidikan dan untuk sementara waktu pihak Cathay Pacific tidak lagi membeli Avtur di Juanda. Namun hal itu rupanya cukup membuat Pertamina gerah dan membantah kalau penyebab kecelakaan adalah karena Pertamina. Alasannya bahwa bahan bakar Avtur yang dijual oleh Pertamina selalu memenuhi standar IATA atau International Air Transport Association.

Namun sayangnya dugaan yang sama dulu juga pernah terjadi. Saat itu menimpa pesawat udara jenis Boeing 737-200 dari maskapai Batavia Air. Kejadian itu pada bulan Oktober tahun 2005. Yang mengakibatkan mesinnya rusak sebelum terbang sehingga Batavia membatalkan penerbangannya dari Makasar ke Biak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar